Jumat, 19 April 2013

Maulid Nabi Muhammad SAW Part 1

Sebagai umat nabi muhammad SAW sudah pasti kita harus mengenal belia, mengetahui perjalanan hidup beliau dan akhlak muliau beliau. karna ada pepatah mengatakan Tak kenal maka tak sayang. dalam tulisan kecil ini saya mengajak pembaca untuk mengenal nabi kita yaitu nabi muhammad SAW, agar semoga cinta kita kepada belia
terus bertambah. amin.


KEMULIAAN NASAB NABI SAW
Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushoy bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghoolib bin Fahr bin Malik bin Annadlor bin Nizaar bin Mu’ad bin Adnan sampai kepada Nabi Ibrahim Al Kholil alaihissalam.

KELAHIRAN ROSULULLOH SAW
Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam dilahirkan pada hari Senin bulan rabi’ul awwal tahun gajah, dikatakan pada tahun keduanya, ada pula yang mengatakan pda tahun ketiga, dan ada lagi yang mengatakan pada tahun ke duabelas, dan terakhir inilah yang masyhur pada sebagian ulama.
Hari senin adalah hari yang diberkahi. Ada suatu keterangan dari imam Ahmad bahwasanya Ibnu Abbas ra berkata : Rasulullah SAW dilahirkan pada hari senin diangkat jadi nabi pada hari senin, keluar berhijrah dari makkah kemadinah pada hari senin, dan mengangkat hajar aswad pada hari senin.
Diikatakan bahwa beliau dilahirkan dalam keadaan sudah dikhitan dan diputus ari-arinya.
Pada malam kelahiran beliau, banyak terjadi hal-hal aneh dan ganjil, diantaranya banyak berhala-berhala yang bergelimpangan jatuh dari tempatnya, dan keluar sinar yang menyinari sampai ke istana-istana di negeri syam, dan bergoncangnya istana kisro, dan padamnya api yang selama ribuan tahun tak pernah padam. Dll.
PENGASUH DAN YANG MENYUSUI  SAW
Yang pertama menyusui beliau adalah ibunya as-sayyidah aminah az-zuhriyyah, lallu disusui oleh atsuwaibah al aslamiyah selama beberapa hari. Tsuwaibah ini adalah sahaya abu lahab yang telah dibebaskannya ketika member kabar kepadanya tentang kelahiran rasulullah SAW.
Karena kegembiraan abu lahab atas kelahiran rosulullah itulah maka allah meringankan siksaan daripadanya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh bukhari bahwasanya sesudah wafatnya ia dimimpikan oleh seseorang, lalu ia memberitahukan bahwa pada setiap hari senin ia mendapat keringanan sebab telahmembebaskan suwaibah karena kegembiraan atas kelahiran nabi SAW.
Tsuwaibah pernah dating menghadap rosulullah SAW setelah beliau menikah dengan siti khotijah ra, maka rosulullah menghormati dan memuliakan kedatangannya itu, rasulullah SAW sering mengirim pakaian dan lainnya untuk menjalin silaturrohmi dengannya sampai wafat.
Kemudian rasulullah SAW disusui oleh halimah binti abi dzuaib assa’diyyah, beliau dibawa ke desanya di pedalaman tho’if pada suku bani sa’ad. Disana rasulullah SAW berdiam selama empat tahun. Ketika menyusui rosulullah SAW halimah dapat bannyak mendapat kebaikan, yaitu rizki yang luas dan hidup lapang.
Puteri halimah yang bernama syaima’ ikut mengasuhnya bersama ibunya, setelah kejadian pembelahan dada rasulullah SAW oleh malaikat, maka beliau dikembalikan oleh halimah kepada ibunya, sedang usia beliau saat itu adalah lima tahun.
Setelah itu halimah tidak pernah berjumpa lagi dengan rasulullah SAW, kecuali dua kali, yaitu ketika beliau menikah dengan siti khadijah, mengadukan tentang paceklik yang dialaminya, lantas khadijah memberikan kepadanya 20 ekor kambing dan lain-lain. Dan yang kedua ketika terjadi perang hunain.
Rasulullah SAW juga pernah diasuh oleh ummu aiman barokatul habasyiyah, yang diwarisinya dari ayahnya, ketika rasulullah SAW telah dewasa, m aka beliau membebaskannya, lali dinikahi oleh zaid bin haritsah.

PERTUMBUHAN RASULULLAH SAW
Rasulullah SAW tumbuh sebagai seorang anak yatim yang telah ditinggal ayah nya tatkala beliau masih berada di dalam kandungan. Lalu beliau diasuh oleh kakeknya abdulmutholib. Ketika rasulullah SAW telah berusia enam tahun, belia diajak ibunnya ke kota madinah al munawarah, juga ikut pada saat itu ummu aiman yang mengasuhnya, untuk menziarahi paman-paman dari pihak ibunya dari suku bani an-najjar. Mereka tinggal disitu beberapa bulan, setelah itu mereka kembali pulang.
Ditengah perjalanan siti aminah jatuh sakit, hingga meninggal dunia dan dikebumikan di abwa’. Maka pulanglah rasulullah SAW dibawa oleh ummu aiman kembali ke makkah untuk diserah kan kepada kakeknya abdulmutholib. Setelah usia rasulullah mencapai delapan tahun, maka meninggallah kekaknya, lalu beliau diasuh oleh pamannya abutholib, sesuai dengan wasiaat kakeknya.
Maka abutholib lah yang menjadi pelindung baginya dari semua musuh-musuhnya, yang menyayanginya. Berkat mengasuh rasulullah itu, maka abutholib yang sebelumnya orang miskin, kini menjadi kaya dan banyak harta.
Tatala usia beliau mencapai duabelas tahun, maka beliau berangkat menuju syam, namun ditengah perjalanan pamannya mendapat peringatan dari pendeta bukhaira, maka pamannya memulangkan kembali ke makkah, karena takut gangguan dari orang-orang yahudi.
Pada kedua kali, rasulullah berangkat kembali ke negeri syam bersama maisaroh, sahaya siti khadijah, membawa dagangan siti khadijah as.

KEADAAN RASULULLAH SAW  SEBELUM DIUTUS
sebelum diutus sebaagai rasul, Rasulullah sudah memeluk agama dan sudah melaksanakan ibadah. Beliau membenci berhala dan barang-barang haram. beliau bekerja sebagai penggembala kambing, katanya : Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, melainkan naabi itu pernah menggembala kambing. dikatakan : Apakah Baginda juga ? jawab : YA . (Diriwayatkan Oleh Al Bukhari).
Rasulullah pun pernah berdagang, salah seorang syarikat dagangnya adalah assaib bin abissaaib, hingga hari pembukaan kota mekah, beliau berkata kepadanya: selamat berjumpa dengan saudaraku dan sekutuku!
ketika berdagang, beliau tidak pernah berbelit-belit atau bertengkar. beliau mengurus dagangan siti khadijah, untuk itu beliau berangkat ke syam dan kembali dengan membawa keuntungan yang berlipaat ganda, dan tidak disangka-sangka.
ketika itu beliau berusia duapuluh tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar