TANDA-TANDA KENABIAN
P1. PEMBELAHAN DADA
Pertama sekali hal ini dialami oleh
Rasulullah SAW ketika beliau masih kecil, dibawah asuhan halimah. Ketika itu
usia beliau baru empat tahun, sesuai dengan keterangan yang sahih.
Dan yang ketiga, tatkala beliau didatangi
oleh jibril yang membawa wahyu ketika beliau diangkat menjadi nabi.
Dan pada kali keempat, ketika pada malam
beliau di isro’ kan, sebagai yang diriwayatkan di dalam dua kitab hadits yang
sohih.
2.
CAP KENABIAN
Termasuk tanda-tanda kenabian adalah cap
kenabian. Ada beberapa pendapat tentang sifatnya, dan yang paling mashur adalah
yang mengatakan bahwa ia terbentuk seperti telur burung dara, yaitu, berupa
daging yang menonjol di punggungnya, pada bahu sebelah kiri, yang mengeluarkan
cahaya, menimbulkan kehebatan serta berbau harum.
3.
MIMPI YANG BAIK
Tidaklah Rasulullah bermimpi, melainkan
menjadi kenyataan.
Beliau mimpi melihat sinar, cahaya dan
mendngar suara. Pohon-pohon dan batu-batuan member salam kepadanya, dan awan
menaunginya.
RUPA DAN KEKUATA RASULULLAH SAW
Tubuh Rasulullah SAW tidak
terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, kulitnya tidak terlalu putih dan
tidak terlalu gelap, rambutnya tidak terlalu keriting atau terlalu lurus.
Ketika beliau wafat, dikepala beliau ada tidak lebih dari duapuluh helai rambut
putih.
Beliau memiliki tubuh yang
ideal, berdada lebar, kadang-kadang rambutnya sampai ke bahu, dan kadang hanya
sampai ujung telinganya atau pertengahan daun telinganya.
Jari-jari tangan tebal,
kepalanya besar, mukanya bulat, mata bola dan bulunnya panjang, merah mata
(cirri keberanian), dari dada sampai ke pusat ditumbuhi bulu-bulu halus.
Beliau jika berjalan tegap
dan mantap, mukanya bercahaya ibarat bulan purnama, suaranya jelas dan merdu,
pipinya lembut dan lunak, mulutnya indah, perut dan dadanya sama rata, bahu dan
lengan serta dadanya berbulu, tangannya kekar dan telapaknya lebar, daging di
tumitnya sedikit, diantara kedua bahunya ada cap kenabian seperti telur burung
dara. Jika sedang berjalan, seolah-olah bumi dilipat untuknya, hingga orang
yang berjalan bersamanya terpaksa mempercepat langkah, sedangkan beliau
biasa-biasa. Beliau menguraikan rambut kepalanya dan dibaginya menjadi dua
bagian, beliau juga menyisir jaggutnya, memakai celak mata yang disebut itsmid
setiap malam ketika akan tidur, sebabnya tiga kali pada setiap mata.
Pakaian yang paling disukai
rasulullah adalah baju qamis, sedang lengan bajunya hingga pergelangan tangan.
Suatu ketika beliau memakai
pakaian yang berwarna merah, sarung dan baju luar (mantel), dan adakalanya
memakai dua buah baju, dan terkadang memakai jubah yang kedua lengannya sempit,
dan suatu saat memakai surban hitam yang ujungnya diulurkan sampai ke bahunya.
Dan juga rasulullah suka memakai pakaian yang berasal dari bulu berwarna hitam,
rasulullah memakai cincin, sepatu dan sandal.
FISIK RASULULLAH SAW
Rakana bin Abdu Yazid bin
Hasyim bin Almutholib bin Abdu Manaf adalah termasuk orang yang dari suku quraisy. Pada suatu hari ia
berjumpa dengan rasulullah SAW di suatu jalan di kota Makkah, ketika itu hanya
mereka berdua yang berada disitu. Lantas Rasulullah berkata kepadanya: hai
Rakanah, tidakkah engkau takut kepada Allah, dan menerima apa yang aku
da’wahkan ?
Rakanah menjawab :
seandainya aku mengetahui bahwa apa yang engkau ajarkan itu benar, tentu aku
akan mengikutimu.
Maka berkatalah rasulullah
SAW : jika aku dapat menjatuhkanmu, apakah kau mau mengakui bahwa ajaranku
benar?
Rakanah menjawab :ya!
Lalu rasulullah berkata :
bangkitlah hingga aku jatuhkan engkau!
Kemudian mereka bergulat,
hanya sebentar, Rakanah sudah dijatuhkan oleh Rasulullah hingga ia tak berdaya
sama sekali. Kemudian ia berkata : mari kita ulangi sekali lagi hai Muhammad.
Ketika diulangi lagi
rasulullah menjatuhkannya seketika.
Maka rakanah berkata : hai
Muhammad sungguh aneh, engkau dapat mengalahkan aku!
Rasulullah menjawab : malah
ada lagi yang lebih aneh jika kau inginkan aku akan menunjukan padamu, asal
engkau mau bertaqwa kepada Allah dan mengikuti ajaranku !
Rakanah bertanya : apakah
itu ?
Jawab rasulullah : aku akan
memanggil pohon itu yang dapat engkau lihat maka ia akan mendatangiku.
Rakanah berkata coba
panggil !
Maka rasulullah memanggil
pohon itu supaya mendekat, pohon itu menurut hingga berdiri dihadapan rasulullah.
Katakana kepadanya supaya
kembali ketempatnya. Kata rakanah
Kemudian rasulullah
menyuruh pohon itu kembali ke tempat semula.
Maka kembalilah rakanah
kepada kaumnya seraya berkata : wahai bani Abdi Manaf, kalian telah kena sihir,
demi Allah aku tidak mengenal orang yang lebih pandai dalam ilmu sihir selain
dia!
Kemudian ia menceritakan
apa yang ia lihat dan perbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar