Minggu, 28 April 2013
Dzun nun Al Mishri dan Seorang Pemabuk
Disebuah desa yang berada di tepian sungai Nil, Mesir; Dzun Nun Al Mishri seorang pemuda yang shalih, rajin beribadah, sopan terhadap semua orang dan suka menolong. Ia juga ringan mengeluarkan harta untuk orang-orang yang membutuhkan, walaupun terkadang ia sendiri lebih membutuhkan.
Pada suatu hari, pakaian yang dimiliki oleh Dzun Nun banyak yang kotor, baju yang bersih tinggal sepotong di lemari. Maka, ia pun pergi ke sungai Nil yang tak jauh dari rumahnya untuk mencuci semua baju kotornya.
Sewaktu Dzun Nun asyik mencuci pakaian, tanpa sengaja ia melihat seekor kalajengking yang cukup besar di sela-sela batu, dekat dengan tempatnya berada. ia tahu bahwa kalajengking ini dikenal memiliki sengatan yang mengandung racun mematikan. Ia berusaha tenang, diam dan tak bergerak. Akan tetapi Dzun Nun makin panik ketika serangga itu bergerak seakan mau menyerangnya.
Ditengah cengkraman ketakutan itu, Dzun Nun berdo'a supaya Allah SWT melindungi dirinya dari bahaya sengatan serangga itu. Alhamdulillah, do'anya terkabul, kalajengking tersebut berjalan berbalik dan menjauhi dirinya. Serangga itu berjalan menyusuri sungai. Entah kenapa? Tiba-tiba, Dun Nun tertarik terhadap perilaku kalajengking tersebut. Maka, ia pergi mengikuti serangga tersebut.
Kalajengkingg berjalan perlahan mendekati sebuah pohon besar dan berdaun lebat. Ketika Dun Nun berada sangat dekat dengan tempat itu, ia terkejut karena di bawah pohon terbaring seorang pemuda. dari posisi dan cara berbaringnya, tidak sulit untuk ditebak bahwa pemuda ini sedang mabuk. Kini, kalajengkin itu telah berada sangat dekat dengan pemuda itu. Dzun Nun yang melihatnya menjadi khawatir, jangan-jangan kalajengking itu akan menyengat pemuda itu. Jika terjadi maka pemuda itu akan mati dengan akhir yang jelek. Akhir hidup yang membuatnya merana di alam kubur dan sengsara di akhirat kelak.
Ternyata ancaman kematian bukan hanya dari kalajengking saja. Sebab, Tidak jauh dari pemuda itu terdapat seekor ular yang besar, berbisa ganas, dan mampu mematikan dalam hitungan menit. Ular itu juga sedang bersiap menyerang pemuda mabuk itu.
Akan matikah pemuda itu, dipatauk ular dan disengat kalajengking ?
Dzun Nun dibuat tidak percaya atas segala yang dilakukan oleh kalajengking. Ternyata, serangga itu merayap secara perlahan mendekati kepala ular yang lebih dekat dengan pemuda itu. Dan kalajengking pun melompat, menyerang ular. Sepertinya, ular tersebut tidak menyangka akan diserang oleh kalajengking, ular itupun terkapar dan mati terkena bisa kalajengking yang ganas.
Setelah itu, kalajengking berjalan meninggalkan bangkai ular dan tubuh pemuda yang berbaring karena mabukk berat itu. Kalajengking terus berjalan menysuri tepian sungai. Setelah kalajengking tidak terlihat Dzun Nun menghampiri tempat pemuda mabuk itu. Kemudian, ia menyadarkan pemuda mabuk itu dan menceritakan padanya peristiwa yang ia saksikan.
Pemuda itu mendengarkan dengan cermat cerita dari Dzun Nun. Ia diam. Kalbunya tersadar, iapun bertaubat kepada Allah, Tuhan yang maha pengasih terhadap semua makhluk ciptaany-Nya tanpa terkecuali, termasuk kepada dirinya, seorang pemabuk dan pendosa. Allah telah memberikan kepadanya kesempatan untuk bertaubat dan menjadi orang yang baik, beriman, dan bertakwa. Subhanallah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar