Rabu, 01 Mei 2013

Kisah tiga Orang dari Bani Israil


Pada zaman dahulu, ada tiga orang dari Bani Israil yang mengalami penderitaan yang luar biasa. Selain mengalami penyakit yang tak kunjung sembuh, hidup mereka juga dalam kemiskinan yang teramat sangat.

Orang pertama menderita penyakit kulit yang akut. Segala obat telah diusahakan, namun tak kunjung sembuh. Penyakit telah bertahun-tahun dideritanya, yang membuat semua hartanya ludes untuk biaya pengobatan tersebut. Lebih dari itu, ia juga ditinggalkan oleh sahabat dan orang-orang yang dicintainya.



Orang kedua, mengalami kebotakan parah. dulunya, ia mempunyai rambut yang lebat dan sehat. entah kenapa? rambut nya rontook helai demi helai hingga akhirnya membuat botak. Pengobatan berbagai cara telah dilakukan. Bahkan sampai ke luar negeri. Harta benda pun kian habis menipis untuk biaya tersebut. Dan akhirnya, ia pun bangkrut dan jatuh miskin.

Orang ketiga mengalami kebutaan. Sebenarnya, sewaktu masih anak-anak, ia bisa melihat. Namun karena terjatuh dari kuda , hal itu membuat penglihatan melemah dan akhirnya tidak bisa melihat sama sekali.

Menurut ahli pengobatan, penglihatan itu dapat dipulihkan. akan tetapi, tabib yang bisa menyembuhkannya ada di seberang lautan. sedangkan bagi keluarganya, untuk kehidupan sehari-hari saja sudah sulit, mana mungkin pergi ke seberang lautan untuk mengembalikan pengelihatan.

Namun, dalam keadaan yang demikian sengsara, ketiganya tidak berputus asa. Mereka tetap berbaik sangka kepada Allah Swt, dan orang-orang disekitar mereka. Ketiganya berusaha bekerja semampu mereka, dan berupaya sekeras mungkin supaya tidak meminta-minta.

Melihat ketabahan dan kesabaran ketiga orang tersebut, Allah Swt, mengutus malaikat Rahmat untuk menemui ketiganya dalam wujud manusia. Malaikat Rhmat ni ditugaskan untuk mengabulkan apa pun permintaan ketiganya, sebagai balasan atas kebaikan ketiganya selama ini.

Orang yang pertama ditemui adalah pendeerita penyakit kulit. kepadanya, Malaikat Rahmat bertanya tentang permohoan apa saja yang ingin segera dikabulkan oleh Allah Swt.
"Penampilan tubuh yang sempurna. kulit yang halus dan mulus. Karena itu aku mohon kepada Allah. untuk menghilangkan penyakit kulit yang ku derita bertahun-tahun ini," mohon laki-laki yang menderita penyakit kulit itu.

Kemudian, Malaikat Rahmat membaca basmalah dan melafalkan beberapa do'a sambil mengusap tubuh orang itu. Dalam sekejap penyakit kulit yand diderita laki-laki itu hilang dan sembuh seperti sedia kala. Bahkan, ia lebih tampan dan lebih bagus penampilannya dibanding sebelum terkena penyakit kulit.

Selanjutnya, Malaikat meyerahkan seekor unta yang hamil agar dirawat dengan baik. Dengan mandiri, kecukupan, sukses, dan mendatngkan kebaikan bagi sesamanya dikemudian hari.

Lalu, malaikat Rahmat mendatangi orang kedua yang berkepala botak. Malaikat bertanya tentang keinginan terbesarnya. orang ini pun berkata, "Harapan terbesarku sekarang ini adalah rambut yanng tumbuh bagus, lebat, kuat, dan indah, tidak seperti yang kualami sekarang.

Dengan membaca bismilah, Malaikat Rahmat mengusap kepala lelaku itu. Ajab, saat itu juga kepala orang itu langsung tumbuh rambut, sebagaimana yang diharapkan.

Sebagaimana pada orang pertama, malaikat juga memberikan hewan ternak yang harus dirawat, Yakni sapi betina yang sedang hamil. Dengan kehendak Allah, hewan ini mampu mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan semua orang disekitarnya.

Kemudian, Malaikat Rahmah mengunjuni orang ketiga, yakni orang yang buta. Kepada orang ini malaikat bertanya mengenai harapan terbesar yang ingin segera dikabulkan oleh Allah.

Orang ini memohon agar disembuhkan dari kebutaan, agar ia bisa menyaksikan keindahan tuhan dan sekaligus memudahkan untuk selalu bersukur dan bertakwa kepada-Nya.

Sebagaimana pada irang pertama dan kedua, dengan membaca basmalah dan sekali usap, Malaikat Rahmat dengan izin Allah. Mampu mengembalikan pengelihatan orang itu, dan orang ini diberikan satu ekor kambing hamil untuk dijaga dan dirawat, sebagai bekal hidup dirinya dan oerang lain disekitarnya.

Setelah beberapa tahun berlalu, keadaan ketiga orang tersebut telah berubah total. Hewan ternak mereka telah beranak pinak dengan jumlah yang luar biasa banyak. Saking banyaknya, ketiganya memiliki lahan peternakan yang luas dan subur. sehingga, mereka memiliki harta yang berlimpah ruah, tanah luas, rumah bagus, dan teman yang banyak. Dari otang yang termiskin, mereka menjadi orang terkaya di daerah masing-masing.

Melihat perkembangan tersebut, Allah Swt, Memberi tugas khusus kepada malaikatRahmat untuk menemui ketiganya dalam bentuk manusia, sebagaimana ketika mereka belum kaya.

Pertama yang ditemui adalah orang yang dulu berpenyakit kulit. Sang Malaikat menyamar menjadi manusia yang berpenyakit kulit, yang siapapun akan merasa jijik dan tidak tahandengan baunya.

"Saya seorang musafir dari negeri jauh, yang kehabisan bekal dan makanan. kalau berkenan, sudilah tuan memberikan salah satu ternak untuk kujadikan kendaraan agarr busa pulang. Semoga, Allah yang memberikan ketampanan dan kulit indah, serta memberikan pintu rahmat dan barakah lebih lebar untuk tuan, "pinta malaikat rahmat yang menyamar.

"Siapa engkau tiba-tiba meminta hasil dari jerih payahku bekerja, enak saja, pergi kau dari sini, aku sedang sibuk! hardik orang itu.

Dibentak seperti itu malaikat tidak langsung pergi. Ia mengingatkan keadaan orang itu dahulu yang menderita penyakit kulit dan miskin. Lalu, sang malaikat berkata, "kalau tidak salah, aku mengenalmu? bukankah engkau orang yang pernah menderita penyakit kulit dan miskin. Kemudian, Allah memberimu kesembuhan dan kekayaan hingg seperti ini."

"Tidak seprti itu, kekayaanku adalah warisan keluargaku. Aku tidak pernah dalam keadaan yang kau ucapkan. Aku tidak pernah miskin, "kata orang itu dengan keras, sekaligus menyuruh sang malaikat pergi.

Sebelum pergi, malaikat mengatakan, "Jika engkau berbohong, semoga Allah Swt mengembalikanmu, sebagaimana keadaanmu sebelumnya.

Kemudian, pada orang kedua, malaikat menemuinya dengan wujud manusia yang berkepala botak dan pakaian yang lusuh dengan bau yang lusuh sebagai seorang musafir yang kehabisan bekal dan butuh bantuan untuk kembali pulang.

Jawaban orang kedua pun serupa dengan yang pertama, menolak memberikan bantuan dan tidak menerima malaikat yang menyamar ini. Sebelum pergi, Malaikat Rahmat berkata, "bukankah dulu kau orang yang bitak dan miskin. aku masih ingat keadaanmu yang dulu. Maka, semoga Allah mengembalikanmu seperti semula.

Setelah itu, Malaikat Rahmat pun mengunjungi orang ketiga yang dengan mata buta dan keadaan yang kumal. Malaikat juga meminta sesuatu kepadanya untuk memberikan bantuan bekal yang cukup agar dapat kembali pulang.


"Tuan, semua kebutuhanmu akan aku penuhi. sebab, aku juga pernah mengalami apa yang kau rasakan ini. Mata buta dan tidak mempunyai apa-apa. Sungguh, aku ikhlas memberikannya, karena apa yang ada padaku sekarang hanya titipan dari Allah swt. yang setiap saat bisa diambil-Nya, "jawab orang ketiga itu dengan tulus.

Malaikat melihat kemurnian dan ketulusan pemberian tersebut. Sebelum pergi, sang malaikat berkata "tuan yang budiman! Sebetulnya, aku tidak buta dan miskin, dan aku tidak memerlukan semua itu. Aku diutus oleh Allah Swt. Untuk menguji kemurnian amal shaleh dan ketakwaanmu. Sehingga, Allah Swt. akan  semakin menyayangi sekaligus menempatkanmu dengan derajat tinggi di sisi-Nya."

Lantas, bagaimana dengan nasib orang yang sebelumnya?

Beberapa bulan kemudian, laki-laki ketiga berjalan-jalan di pinggiran kota. Sewaktu istirahat, ia melihat orang yang berpenyakit kulit dan orang botak sedang mengais tumpukan sampah, serta mencari sisa-sisa makanan. Orang yang berlalu lalang disekitar mereka, seperti tak mau peeduli dengan keadaan keduanya. sebab, selain keadaan mereka yang menjijikan, baunya juga bisa bikin perut mual.

Setelah sekian lama ia mengamati, orang ketiga ini yakin bahwa ia adalah rekan dagangnya dulu. Lelaki yang berpenyakit kulit dulu adalah peternak unta yang kaya raya. sedangkan, yang satunya adalah peternak sapi yang jumlahnya tak tertandingi. Subhanallah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar