Meskipun engkau telah memberikan nasihat yang baik kepadaku namun, sesungguhnya aku sudah mulai curiga dengan semua orang yang menasihatiku, hingga ubanpun aku curigai. Padahal nasihat nya jauh dari kesalahan-kesalahan. Karena nafsuku yang selalu memerintahkan keburukan tdak lagi mau menerima pitutur sebab kebodohannya paada peringatan uban dan kepikunan.
Nafsu ini tanpa malu-malu enggan menyuguhkan amal-amal bagus kepada tamu (uban) yang datang di kepalaku.
Andai aku mengerti aku tak dapat menyuguh tamuku ini maka secara diam-diam akan aku sembunyikan dengan semir.
Uban dianggap sebagai tamu yang pasti datang kepada setiap orang pada usia lanjut. Ia membawa seseorang bahwa usianya sudah tua dan sebentar lagi akan meninggal. Oleh karena itu, jika kita sudah kedatangan uban, supaya tidak jatuh malu kepada orang-orang karena tidak dapat menyuguhi tamu tersebut, maka seyogyanya dirahasiakan kedatangannya dengan menyemir rambut putihnya, namun demikian kita tidak dapat menutupi malu kita pada tamu itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar